Kamis, 02 Agustus 2012

SEJARA ANGKA 666

Angka 666 dalam bhs Latin bisa diartikan sebagai DIC LVX = “dicit lux” – suara cahaya. Maklum setan dalam bhs Latin sering diberi nama sebagai Lucifer (Lux Ferre) atau sipembawa cahaya. Dalam istilah astrologi disebut juga sebagai Bintang Fajar atau Venus atau planet ke-enam terbesar dalam tata surya kita.
Number of The Beast
666 dalam angka Rumawi = DCLXVI atau dalam arti kata lain dalam angka 666 tsb telah dapat merepresentasikan seluruh angka yang terdapat dalam angka Rumawi (D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1).
Semua yang buruk dan jahat konon mempunyai kaitannya dengan angka 666 seperti roulet, apabila semua angka di meja roulet dijumlahkan akan menjadi 666. Berzinah itu dosa berat maka dari itu angka 666 dalam bhs Yunani mempresentasikan XES (sex terbalik) atau Χ Ξ Σ (Chi Xi Sigma) sebab dalam bhs Yunani maupun Ibrani abjad mereka itu juga identis dengan angka. Begitu juga dengan nama dari Kaiser Nero dalam bhs Ibrani ini bisa ditulis dengan angka 666 (Neron Kesar). Racun yang mematikan adalah racun 666 = racun Hexachloride yg diambil dari formula kimia C6H6Cl6.
Hal inilah yang menyebabkan angka 666 selalu diidentikkan dengan Satanisme atau hal-hal yang berbau pemujaan setan.
Satanic Symbol

Minggu, 19 Februari 2012

DISCOSHIT GARAP VIDEO "SERIGALA SRIWIJAYA"

Discoshit meluncurkan Video Klip dari lagunya yang berjudul Serigala Sriwijaya
Penggarapan Video dibantu oleh Jimrocker Beserta Tim Akting #SriwijayaCrimeRockers serta kawan-kawan yang ikut serta dalam pembuatan Video
inilah part of Video  yang berperan dalam penggarapan Video

































Selamat menunngu Video Official dari DiscoshIt Para Serigala Sriwijaya \m/

Rabu, 01 Februari 2012

Just Like Yesterday Official Merchandise proudly presents: 'Angkasa Samudra Raya' t-shirt



PBB menyatakan, hutan di Kalimantan dan Sumatera akan punah di tahun 2022. Tidak mengherankan jika akhirnya Indonesia dijuluki sebagai negara Perusak Hutan Tercepat di Dunia oleh Guiness World Records. Kita hanya punya waktu 10 tahun dari sekarang untuk menyelamatkan hutan-hutan kita termasuk spesies yang hidup di dalamnya.
Berdasarkan sebuah fakta kecil barusan (dan tentunya masih banyak lagi pemaparan dari lembaga lingkungan hidup lainnya), kami merasa perlu untuk menyebarkan semangat ini kepada dunia luar dilingkungan sekitar kami melalui beberapa usaha kecil persembahan tembang bernafaskan semangat melestarikan lingkungan "Angkasa Samudra Raya"

"...sadari dan resapi semua pertanda!"

Just Like Yesterday Official Merchandise proudly presents:
'Angkasa Samudra Raya' t-shirt
Printed: Rubber ink on Black Combed 30s
Available in M, L, XL, XXL.
Price: 110rb (Bonus CD Single 'Angkasa Samudra Raya', Booklet mengenai langkah-langkah Ramah Lingkungan yg dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari dan Stickers)
Artwork by: Adith Asmar Prakoso
Menggunakan packing 100% kertas (tanpa plastik) yg dapat didaur ulang dan digunakan kembali sehari-hari.

Note: 10% KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN T-SHIRT 'ANGKASA SAMUDRA RAYA' INI AKAN DISALURKAN KE GREENPEACE INDONESIA, DALAM RANGKA MENDUKUNG GERAKAN KONSERVASI HUTAN, LINGKUNGAN, DAN MAKHLUK HIDUP.

TERSEDIA SEKARANG JUGA DI:

RAW ROCK ART WEAR
Jl. Jaksa Agung R. Soeprapto No. 2401 Palembang Info Phone +6281994903891 Palembang, Indonesia.

Love N Hate Skateshop
Jl.Jaksa Agung R.Soeprapto No,2401 Palembang
Phone : +6281532032473 & +628194834703

Reaction Distro
Jln. Mayor Ruslan no 2059 - Simpang Bangau Palembang, Indonesia 30113
Phone: 085273314715

Band contact personal: 08974400654 & 089627416074

Selasa, 17 Januari 2012

ANTI FLAG Main DIjakarta Lagi

Band ini terbentuk sejak tahun 1988 oleh Justin Sane dan Pat Thetic. Di awal band ini berdiri beberapa gitaris dan bassist keluar masuk untuk mengisi formasi Anti-Flag. Namun formasi awal ini hanya bertahan hingga 1989.

Namun di tahun 1994 Justin Sane dan Pat Thetic menghidupkan kembali Anti-Flag kali ini dengan formasi Andy Flag mengisi posisi bass.

Pada 1997 album pertama mereka berjudul Die For The Government yang berisikan 17 lagu dirilis oleh independent label New Red Archives. Dan pada tahun ini juga formasi Anti-Flag kembali berganti. Andy Flag sebagai bassist digantikan oleh Jamie Cock.

Kontroversi dari Anti-Flag mulai terlihat ketika merilis album kedua berjudul A New Kind Of Army di tahun 1999. Di album ini mereka mengangkat topik sosial, politik, rasisme dan masih banyak lagi.

Anti-Flag juga menambah satu tulisan di bawah cover album A New Kind Or Army yang menyatakan bahwa Anti-Flag bukan berarti Anti America, Anti-Flag berarti kita anti perang dan Anti-Flag berarti bersatu.

Ketika mereka bermain di Vans Warped Tour, Fat Mike dari NOFX menawarkan untuk merilis 2 album Anti-Flag dibawah naungan label miliknya Fat Wreck Chords.

Akhirnya di tahun 2001 Anti-Flag merilis Underground Network. Sedikit bergeser dari hardcore pun menjadi lebih mainstream, kali ini Anti Flag mengangkat tema fasisme sebagai lirik lagu di album ini.

Masih dibawah Fat Wreck Chords mereka merilis The Terros State yang kali ini fokus mengkritik George Bush ketika penyerangan WTC. Selain itu mereka juga aktif dalam Vote Campaign yang membuat mereka dipuji oleh banyak Staf White House.

Setelah 8 tahun mereka berkutat dengan independent label akhirnya mereka bergabung dengan major labeh RCA Records pada 2005.

Justin Sane mengatakan bahwa kali ini RCA Records tidak mengontrol kita, tidak ada sensor lirik dan artwork, tidak melarang tour, dan ini merupakan kesempatan besar untuk Anti-Flag supaya lebih didengar banyak orang.

Di tahun 2006 album perdana dibawah RCA akhirnya dirilis dengan judul For Blood And Empire. Masih mengkritisi tentang perang, satu lagu berjudul This Is The End (For You My Friend) berhasil masuk dalam Madden NFL 2007 dan NHL 07 Soundtrack.

Setelah menyelesaikan War Sucks, Lets Party tour keliling Amerika di bulan April mereka bekerja untuk side project semacam African Well Fund dan mengurus band yang bergabung di record label mereka A-F Records.

Kontrak mereka dengan RCA Records habis setelah Anti-Flag merilis album The Bright Lights Of America di bulan April 2008. Dan mereka direkrut oleh SideOneDummy Records untuk perilisan album berikutnya.

Setelah membangun studio pribadi, mereka mulai fokus untuk penggarapan album terbaru dan tak lama kemudian The People Od The Gun dirilis pada 9 Juni 2009.

Para personel Anti-Flag merupakan para aktifis yang giat ikut dalam kegiatan2 sosial maupun politik semacam PETA, Greenpeace, Democracy Now dan lainnya. Selain itu mereka juga kadang ikut dalam aksi protes atau demonstrasi.

Tanggal 31 January 2012, mereka diboyong promotor Nu Prima Production untuk bermain di Jakarta tepatnya di Parkir Kolam Renang Senayan, dengan pembuka Quick N Easy, tiket hanya dibandrol 200ribu saja, buat kalian penikmat Anti Flag, jangan sampai melewatkan kesempatan ini! (ariapanca)
Copy by : Extreme Zine

Minggu, 15 Januari 2012

SEPULTURA ASIAN RELENTLESS TOUR 2012

Sepultura Kembali Lagi Tampil Di Indonesia Setelah 20 Tahun

Kali ini mereka akan tampil di lima kota Indonesia, termasuk Surabaya

Thrasher Brazil/America Sepultura akan kembali untuk pertama kalinya dalam 20 tahun untuk tampil di lima kota di bulan februari 2012. Band ini akan bermain di Medan, Sumatera utara pada 3 februari; Makassar, Sulawesi selatan pada 4 februari; Jakarta pada 9 februari; Surabaya, Jawa timur pada 11 februari; dan terakhir di Bali pada 12 februari sebagai bagian dari "Asian Relentless Tour 2012". Sepultura akan kemudian melanjutkan tur ini di Kuala Lumpur dan Kota Kinabalu, Malaysia.

"Mereka akan tinggal lama di Indonesia karena mereka membatalkan konser di Thailand dan singapore," Kata promotor Sony Horizon, menurut The Jakarta Post. Sony Horizon bekerja sama dengan promotor Malaysia Netzah Production untuk membawa Sepultura ke Asia.

ASIA RELENTLESS TOUR 2012

Feb 03 2012 - Medan, North Sumatra - Indonesia
Feb 04 2012 - Makassar, South Sulawesi - Indonesia
Feb 07 2012 - Kuala Lumpur, Malaysia
Feb 09 2012 - Jakarta - Indonesia
Feb 11 2012 - Surabaya, East Java - Indonesia
Feb 12 2012 - Bali Island - Indonesia

Kabar kedatangan grup band legendaris asal Brasil, Sepultura, ke lima kota di Indonesia pada Februari mendatang cukup menyedot perhatian, khususnya pencinta musik metal Tanah Air. Tak mengherankan bila Sonic Horizon, sebagai empunya hajat tersebut, langsung dihujani komentar dan pertanyaan seputar konser Sepultura termasuk soal harga tiketnya.

"Kami kebanjiran permintaan harga tiket dan kapan tanggal dimulainya penjualan pre-sale dari fan sejak berita resmi tour ini kami umumkan," kata Ezra Simanjuntak, Head Organizer and Producer Sonic Horizon, melalui rilis yang diterima Tempo.

Berikut harga tiket yang dibanderol promotor untuk masing-masing kota di Indonesia:

Di Pardede Hall, Medan (3 Februari 2012). Kelas Festival, pre-sale 1 Rp 100 ribu, pre-sale 2 Rp 125 ribu, harga normal Rp 150 ribu. Kelas tribun, pre-sale dan harga normal Rp 200 ribu. Kelas VIP, pre-sale dan harga normal Rp 250 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).

Di Lapangan Basket Karebosi, Makassar (4 Februari 2012). Kelas festival, pre-sale 1 Rp 135 ribu, pre-sale 2 Rp 165 ribu, dan harga normal Rp 200 ribu (harga sudah termasuk pajak perforasi Makassar sebesar 35 persen).

Di Lapangan Parkir Selatan Senayan, Jakarta (9 Februari 2012). Kelas festival, pre-sale 1 Rp 175 ribu, pre-sale 2 Rp 225 ribu, dan harga normal Rp 250 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).

Di Jatim Expo International, Surabaya (11 Februari 2012). Pre-sale 1 Rp150 ribu, pre-sale 2 dan harga normal Rp 200 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).

Di GOR Ngurah Rai, Bali (12 Februari 2012). Kelas Festival A, pre-sale 1 Rp 225 ribu dan harga normal Rp 275 ribu. Kelas Festival B, pre-sale 1 Rp170 ribu dan harga normal Rp 200 ribu. Kelas Festival C, pre-sale 1 Rp150 ribu dan harga normal Rp 175 ribu. Kelas tribun, pre-sale dan harga normal Rp 250 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).

Untuk tiket yang terbebani oleh pajak perforasi dari dinas pendapatan di setiap kota, bisa berbeda dan berubah sesuai dengan kenaikan tahun. Adapun nilainya sebesar 10 sampai 20 persen dari harga tiket.(Sr)

Senin, 09 Januari 2012

INTERVIEW WITH ARIAN by PAINSUGAR


Alasan kamu tertarik didunia visual?
gue tertarik seni visual sejak kecil, standar-lah, semua dinding gue corat-coret sejak mengenal krayon atau spidol, sementara ibunda dan ayah tidak pernah melarang. mulai diajarkan untuk menggambar di kertas, dan begitulah selanjutnya. menurut kerabat bakat gue menurun dari kakek yang pelukis, sementara gue sendiri belum pernah berjumpa sama sekali dengan sang kakek yang keburu meninggal. dulu jaman sekolah dasar gue mulai mencari uang tambahan karena termasuk yang minim uang saku dengan berjualan sketsa voltes 5. lumayan laku, sampai akhirnya orang tua dipanggil guru karena sekolah mulai concern dengan kegiatan entrepreneurship gue. :D

ketika mulai senang main ke toko kaset, berkenalan dengan musik heavy metal melalui Iron Maiden, yang cover-covernya menarik perhatian anak umur 12-13 tahun. Derek Riggs, senimannya, menjadi seniman favorit pertama gue.
sejak kecil ingin masuk sekolah seni rupa, terutama seni rupa di ITB karena beberapa kerabat kuliah disana, dan nampaknya itu sebuah tempat belajar yang menyenangkan. akhirnya masuk sana tapi salah memilih jurusan, desain produk, padahal mungkin yang lebih cocok seni grafis. untungnya bisa belajar sendiri semasa kuliah.

kalau alasan, terus terang gue nggak pernah tahu. melihat karya seni visual membuat gue merasa hidup saja.

Seberapa jauh music heavy metal mempengaruhi karya-karya visusal kamu?

besar banget. dari karya Derek Riggs di cover-cover Iron Maiden, pada awalnya gue selalu mencari cover yang keren dulu lalu didengarkan. lumayan, pada era kaset itu rata-rata cover yang gue suka sesuai dengan musiknya. gue dulu menerjemahkan genre heavy metal di kaos kelas, jadi dulu semasa sekolah menengah kaos kelas menjadi sesuatu yang sangat berharga, secara tidak langsung menjadi kompetisi antar kelas, berlomba-lomba mendesain kaos kelas yang paling cool. semasa kelas 2 SMP, gue berhasil membuat sebuah desain kelas gue, kelas 3G, menjadi sebuah logo pentagram. angka ’3’ dan huruf ’G’ di-desain membentuk pentagram, dan ada gambar tengkorak di kiri kanannya. alhasil ada beberapa teman sekelas yang kontra dengan desain gue, dan akhirnya tidak jadi dipakai setelah guru ikut menilai. itu saat gue ngerasa kalau desain tersebut, ’gue banget’. :D

Kapan pertama kali kamu mulai sadari Make Illustration with passion adalah jalan saya? Maksudku memutuskan untuk lebih mendalami ketertarikan kamu itu? apa tanggapan orang sekeliling kamu?

terus terang gue sepertinya nggak pernah secara langsung ’sadar’, karena dari kecil sudah terbiasa menggambar, jadi itu seperti keseharian saja. tapi, lebih berasa ketika bimbingan menggambar mau masuk seni rupa ITB dulu, ternyata banyak banget teman yang menggambarnya jago. termasuk dulu seangkatan gue, Ucok Homicide. gambar dia bagus banget, dan informatif. jaman bimbingan ini, lebih memicu gue untuk menggambar lebih baik. plus, ada beberapa senior di seni rupa yang mengajar bimbingan memukau dengan sketsa-sketsanya. sebelumnya, hanya menggambar saja, dan jaman SMA lebih banyak mendesain dibandingkan menggambar, termasuk mendesain merchandise awal Puppen.
nah, semasa kuliah dulu, memang kompetitif secara sehat jadinya, misalnya sesederhana rame-rame membuat flyers untuk suatu event kampus, antara anak yang satu dan anak yang lain berusaha menampilkan karya yang mampu menarik perhatian. :D lingkungan kampus seni rupa dulu dipenuhi oleh flyers event berbagai macam karya dan desain, jadi setiap hari seperti ada pameran ilustrasi. dulu kan tidak banyak menggunakan komputer untuk mendesain flyers, freehand drawing. jadi kalau tanggapan, biasanya justru jarang, karena karya harus berbicara sendiri, ngerti nggak maksud gue? :)

uh. kalau ortu sih ya begitu saja sih, berharap anaknya berhasil saja. :D tanggapan semasa gue kuliah, mungkin tidak banyak terlihat, karena semua orang memang rata-rata jago gambar. :D kalau tanggapan dari orang luar, ya positif saja sih. karena gue senang gambar tengkorak begitu ya lebih banyak yang melihatnya, "ih kok gambarnya ngeri melulu sih." haha standar lah tapi nggak pernah serius juga.

Media?
pensil 2B, kertas A3 dan rapidograph. kertas ukuran A3 biasanya ukuran maksimal gue dalam berkarya, lebih besar dari itu kurang sreg. kadang menggunakan kanvas dan cat akrilik, tapi jauh lebih banyak menggunakan media tadi.

ya, ditemani musik, ragam tergantung mood. dari heavy metal ke punk rock ke folk ke pop. anything goes, really.

Pindah dari Bandung?

gue waktu itu bosan dengan kehidupan di Bandung. jadi begitu ada tawaran pekerjaan di kota lain, gue berangkat. kalau mengenai profesi ilustrator, gue rasa banyak juga yang sudah mencukupi, terutama kalau bekerja dengan klien korporat. sementara kalau ilustrator semacam gue yang lebih banyak menggambar tengkorak, cukup segmented. :D makanya gue lebih baik berusaha sendiri daripada menunggu job datang. ya sejauh ini sih artwork gue dan ilustrasi gue harus bisa mencukupi kehidupan [lifestyle? :D] gue. kalau nggak, nanti gue nggak makan dan senang-senang. :D artinya harus memutar otak juga supaya dari apa yang kita senangi akhirnya juga bisa menghidupi. sejauh ini sih gue lebih banyak menggambar untuk merchandise, jadi pemasukan berasal dari sana. sesekali ada artwork yang diminati kolektor, jadi itu bonus saja, tapi kan tidak bisa terlalu berharap setiap bulan ada yang beli artwork juga kan. toh kolektornya juga masih terbatas. :)

Client stuff? Apa yang mereka nilai?


yang mereka lihat juga kan mungkin gaya ilustrasinya juga. makanya biasanya gue lebih nyambung dengan klien seperti majalah. awalnya kasih sketsa kasar dari ide dasar sebanyak 2-3, nanti mereka pilih dan dari sana langsung diolah. so far sih belum ada yang protes, atau gue nggak tahu saja kali. :D kalaupun ada klien yang nggak suka, ya biasanya kerjaannya gak jadi gue dapetin juga kan. :D

Apakah digital art begitu overated hari ini?

tidak overrated, tapi kalau gue lebih suka freehand illustrations/drawings. gue juga menggunakan photoshop untuk mewarnai tapi lebih ke blocking saja, nggak terlalu canggih memang. :D kalau kedua teknik bisa saling mengisi, akan lebih canggih juga. sayangnya kalau untuk artprint digital, sepertinya dinilai tidak seberharga artwork yang dikerjakan dengan tangan. padahal sebenarnya effort yang dikeluarkan juga sama, hanya beda medium saja.

Pushead?

gue memang terobsesi dengan Pushead dan cukup sulit keluar dari gaya itu. tapi mungkin juga nggak terlalu pengen keluar dari gaya itu juga sepertinya. pertama lihat gaya dia di artikel Pus-Zone majalah Thrasher pas awal-awal main skate, dan nempel. mulai mengkoleksi banyak barang yang Pushead-related, dan jadi anggota fanclubnya yang Phase San/Phase 3.
gue suka tarikan garisnya yang komikal [outline tebal] dan in a way, kasar, dan tentunya gaya pointilisme-nya yang berkembang. awalnya gaya pointilisme dia nggak seperti itu, tapi perkembangannya sinting. tahu nggak tengkorak mohawk di t-shirt The Exploited itu karya Pushead juga? :D

Thanks Arian. Cheers!
by :  http://painsugar.blogspot.com/

Selasa, 03 Januari 2012

JERUJI



Pertama berdiri tahun 1996, tepatnya pada tanggal 30 September. Awalnya sekelompok pemuda terdiri dari Aldonny, Heru, Dicky dan Hendra mencoba turut menyuarakan kepedihan mereka terhadap kehidupan. Dengan nama Mutant X mereka membawakan lagu lagu band kesukaan mereka. Seiring dengan perjalanan waktu mereka merasa nama Mutant X kurang Indonesia. Akhirnya terpilihlah JERUJI sebagai nama yang mewakili mereka pada saat dipanggil ke atas panggung.
Perjalanan karier Jeruji meniti arus naik turun dan pahit manisnya panggung ke panggung. Hingga pada akhirnya mereka diajak terlibat dalam satu kompilasi klasik yang bertajukBandung’s Burning pada tahun 1997 yang diproduksi oleh Riotic Recs dengan single No Really Competitions. Masih pada tahun yang sama Jeruji menerima ajakan untuk terlibat dalam satu kompilasi yang di produksi oleh label Tian An Men ..89 Recs dari Perancis dan masuklah singlePianjingeun pada kompilasi yang dirilis dalam bentuk piringan hitam ukuran 7 inci dan beredar di Perancis dan negara Eropa lainnya secara independen.
Pada tahun 1998 setelah sekitar 2 tahun mencoba dari panggung ke panggung underground scene di Indonesia akhirnya Jeruji menelurkan album perdananya secara independen dengan judul Freedom yang dirilis oleh 41 Recs Bandung. Pada tahun yang sama juga kompilasi Brain Beverages dirilis dan single Broken adalah lagu Jeruji yang terlibat didalam kompilasi yang dirilis oleh Harder Recs Bandung.
Ternyata gaung Jeruji sampai juga ke negara Matahari Terbit dan sebuah records company bernama All System Fail merilis kembali kompilasi yang berisi single Pianjingeun bekerja sama dengan Tian An Men ..89 Recs dalam bentuk compact disc dan dirilis pada tahun 1999. Di dalam negeri sendiri Jeruji ternyata concern dengan tidak adanya skatepark yang representatif untuk para skateboarder bermain. Seiring dengan ide itu Jeruji diajak oleh ISA (Indonesian Skateboarding Association) dan Spills Records untuk membuat kompilasi yang keuntungannya diperuntukan pada pembuatan Skatepark. Single Drunk With Power menjadi salah satu lagu yang ada dalam A Ticket To Ride “benefit for local skatepark” yang dirilis oleh Spills Records.
Pada tahun 2000 Jeruji berubah formasi dan memutuskan untuk menambah personel sebagai bagian dari dinamisnya musik Jeruji. Robby mengisi posisi gitar dan memberi nafas baru bagi Jeruji. Dan pada tahun ini juga album Lawan dirilis oleh Napi Recs. Perjalanan panggung Jeruji ternyata tidak berhenti, tetapi malah semakin banyak dan mendewasakan masing masing personelnya.
Ide pembuatan live recording yang melibatkan penonton secara langsung memang belum ada waktu itu di Indonesia ternyata menarik untuk beberapa pihak. Dan akhirnya terwujud sudah dan melibatkan beberapa band pionir dan label independen di Bandung. Dengan tajuk 4 Harvest Live Recording Jeruji bersama dengan Puppen, Forgotten dan Blind To See melakukan pertunjukan yang direkam secara live di Dago Tea House indoor pada tahun 2001 yang rencananya akan dirilis dalam bentuk kaset, CD dan VCD.
Pada akhir tahun 2003, formasi terakhir Jeruji yaitu Aldonny”Themfuck”, Heru, Robby, Sanny dan Opick telah merampungkan materi lagu untuk album yang ketiga. Setelah melalui proses negosiasi dan sign kontrak dengan salah satu label rekaman independen, akhirnya pada bulan Agustus 2004 album mereka yang diberi nama 3rd berhasil dirilis secara eksklusif oleh Subciety Records. Album tersebut berisikan 13 lagu dengan materi dan nuansa yang sangat berbeda dari album mereka sebelumnya. Sebagai pemanasan bagi skena bawah tanah di Indonesia, Jeruji baru saja merampungkan video klip untuk Single Lawan. Namun setelah identitas diri mereka mulai tumbuh di dalam sebuah komunitas yang cukup solid di Bandung, akhirnya Jeruji harus ditinggalkan oleh salah satu gitarisnya yaitu Heru dan sementara untuk mengisi kekosongannya posisi tersebut digantikan oleh Ayi sebagai additional. Line-up tersebut tidak bertahan lama karena Ayi mundur kemudian Robby sempat minta ijin cuti untuk menikah, lalu masuk Badik dan Robby kembali main gitar sampai akhirnya Robby mengalami kecelakan yg cukup parah. Ale dari Full of Hate kemudian masuk menggantikan, hingga sekarang.
Jeruji sendiri sekarang sedang dalam proses pembuatan materi album yang ke-4.
DATA KELOMPOK
Nama: JERUJI
Tanggal/Tahun Berdiri: 30 September 1996
Genre: Hardcore/Punk/Metal
Personel/Instrumen:
1. Themfuck (vokal)
2. Sani (drum)
3. Pengex (bas)
4. aLe (gitar)
KONTAK
Manajer: Meg
Ponsel: 0816623225
E-mail: guemegadeth@yahoo.com
MySpace: www.myspace.com/jeruji
DISKOGRAFI
Album Penuh
1. Freedom
Label: 41 Records
Tahun Terbit: 1998
2. Lawan
Label: Napi Records
Tahun Terbit: 2000
3. 3rd
Label: Subciety Records
Tahun Terbit: 2004
Album Kompilasi
1. Bandung’s Burning
Lagu: No Really Competitions
Label: Riotic Records
Tahun Terbit: 1997
2. Tian An Men Compilation
Lagu: Pianjingeun
Label: 89 Records (Perancis)
Tahun Terbit: 1997
3. Brain Beverages
Lagu: Broken
Label: Harder Records
Tahun Terbit: 1998
4. All Systems Fail Compilation
Lagu: Pianjingeun
Label: All Systems Fail (Jepang)
Tahun Terbit: 1999
5. A Ticket to Ride
Lagu: Drunk With Power
Label: Spills Records
Tahun Terbit: 2000
INFO TAMBAHAN
Konser Terbaik:
1. Bandung Brisik, Bandung
2. Band pembuka The Exploited, Bandung
3. Band pembuka Walls of Jericho, Jakarta
cOPY BY : http://www.musikator.com/





29Th December


Artist - 29Th December

Genre - Pop Punk
Country - Palembang, Indonesia

Tracklist :


Klik Song If You Want Download