Discoshit meluncurkan Video Klip dari lagunya yang berjudul Serigala Sriwijaya
Penggarapan Video dibantu oleh Jimrocker Beserta Tim Akting #SriwijayaCrimeRockers serta kawan-kawan yang ikut serta dalam pembuatan Video
inilah part of Video yang berperan dalam penggarapan Video
Selamat menunngu Video Official dari DiscoshIt Para Serigala Sriwijaya \m/
Minggu, 19 Februari 2012
Sabtu, 18 Februari 2012
Rabu, 01 Februari 2012
Just Like Yesterday Official Merchandise proudly presents: 'Angkasa Samudra Raya' t-shirt
PBB menyatakan, hutan di Kalimantan dan Sumatera akan punah di tahun 2022. Tidak mengherankan jika akhirnya Indonesia dijuluki sebagai negara Perusak Hutan Tercepat di Dunia oleh Guiness World Records. Kita hanya punya waktu 10 tahun dari sekarang untuk menyelamatkan hutan-hutan kita termasuk spesies yang hidup di dalamnya.
Berdasarkan sebuah fakta kecil barusan (dan tentunya masih banyak lagi pemaparan dari lembaga lingkungan hidup lainnya), kami merasa perlu untuk menyebarkan semangat ini kepada dunia luar dilingkungan sekitar kami melalui beberapa usaha kecil persembahan tembang bernafaskan semangat melestarikan lingkungan "Angkasa Samudra Raya"
"...sadari dan resapi semua pertanda!"
Just Like Yesterday Official Merchandise proudly presents:
'Angkasa Samudra Raya' t-shirt
Printed: Rubber ink on Black Combed 30s
Available in M, L, XL, XXL.
Price: 110rb (Bonus CD Single 'Angkasa Samudra Raya', Booklet mengenai langkah-langkah Ramah Lingkungan yg dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari dan Stickers)
Artwork by: Adith Asmar Prakoso
Menggunakan packing 100% kertas (tanpa plastik) yg dapat didaur ulang dan digunakan kembali sehari-hari.
Note: 10% KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN T-SHIRT 'ANGKASA SAMUDRA RAYA' INI AKAN DISALURKAN KE GREENPEACE INDONESIA, DALAM RANGKA MENDUKUNG GERAKAN KONSERVASI HUTAN, LINGKUNGAN, DAN MAKHLUK HIDUP.
TERSEDIA SEKARANG JUGA DI:
RAW ROCK ART WEAR
Jl. Jaksa Agung R. Soeprapto No. 2401 Palembang Info Phone +6281994903891 Palembang, Indonesia.
Love N Hate Skateshop
Jl.Jaksa Agung R.Soeprapto No,2401 Palembang
Phone : +6281532032473 & +628194834703
Reaction Distro
Jln. Mayor Ruslan no 2059 - Simpang Bangau Palembang, Indonesia 30113
Phone: 085273314715
Band contact personal: 08974400654 & 089627416074
Selasa, 17 Januari 2012
ANTI FLAG Main DIjakarta Lagi
Band ini terbentuk sejak tahun 1988 oleh Justin Sane dan Pat Thetic. Di awal band ini berdiri beberapa gitaris dan bassist keluar masuk untuk mengisi formasi Anti-Flag. Namun formasi awal ini hanya bertahan hingga 1989.
Namun di tahun 1994 Justin Sane dan Pat Thetic menghidupkan kembali Anti-Flag kali ini dengan formasi Andy Flag mengisi posisi bass.
Pada 1997 album pertama mereka berjudul Die For The Government yang berisikan 17 lagu dirilis oleh independent label New Red Archives. Dan pada tahun ini juga formasi Anti-Flag kembali berganti. Andy Flag sebagai bassist digantikan oleh Jamie Cock.
Kontroversi dari Anti-Flag mulai terlihat ketika merilis album kedua berjudul A New Kind Of Army di tahun 1999. Di album ini mereka mengangkat topik sosial, politik, rasisme dan masih banyak lagi.
Anti-Flag juga menambah satu tulisan di bawah cover album A New Kind Or Army yang menyatakan bahwa Anti-Flag bukan berarti Anti America, Anti-Flag berarti kita anti perang dan Anti-Flag berarti bersatu.
Ketika mereka bermain di Vans Warped Tour, Fat Mike dari NOFX menawarkan untuk merilis 2 album Anti-Flag dibawah naungan label miliknya Fat Wreck Chords.
Akhirnya di tahun 2001 Anti-Flag merilis Underground Network. Sedikit bergeser dari hardcore pun menjadi lebih mainstream, kali ini Anti Flag mengangkat tema fasisme sebagai lirik lagu di album ini.
Masih dibawah Fat Wreck Chords mereka merilis The Terros State yang kali ini fokus mengkritik George Bush ketika penyerangan WTC. Selain itu mereka juga aktif dalam Vote Campaign yang membuat mereka dipuji oleh banyak Staf White House.
Setelah 8 tahun mereka berkutat dengan independent label akhirnya mereka bergabung dengan major labeh RCA Records pada 2005.
Justin Sane mengatakan bahwa kali ini RCA Records tidak mengontrol kita, tidak ada sensor lirik dan artwork, tidak melarang tour, dan ini merupakan kesempatan besar untuk Anti-Flag supaya lebih didengar banyak orang.
Di tahun 2006 album perdana dibawah RCA akhirnya dirilis dengan judul For Blood And Empire. Masih mengkritisi tentang perang, satu lagu berjudul This Is The End (For You My Friend) berhasil masuk dalam Madden NFL 2007 dan NHL 07 Soundtrack.
Setelah menyelesaikan War Sucks, Lets Party tour keliling Amerika di bulan April mereka bekerja untuk side project semacam African Well Fund dan mengurus band yang bergabung di record label mereka A-F Records.
Kontrak mereka dengan RCA Records habis setelah Anti-Flag merilis album The Bright Lights Of America di bulan April 2008. Dan mereka direkrut oleh SideOneDummy Records untuk perilisan album berikutnya.
Setelah membangun studio pribadi, mereka mulai fokus untuk penggarapan album terbaru dan tak lama kemudian The People Od The Gun dirilis pada 9 Juni 2009.
Para personel Anti-Flag merupakan para aktifis yang giat ikut dalam kegiatan2 sosial maupun politik semacam PETA, Greenpeace, Democracy Now dan lainnya. Selain itu mereka juga kadang ikut dalam aksi protes atau demonstrasi.
Tanggal 31 January 2012, mereka diboyong promotor Nu Prima Production untuk bermain di Jakarta tepatnya di Parkir Kolam Renang Senayan, dengan pembuka Quick N Easy, tiket hanya dibandrol 200ribu saja, buat kalian penikmat Anti Flag, jangan sampai melewatkan kesempatan ini! (ariapanca)
Copy by : Extreme Zine
Minggu, 15 Januari 2012
SEPULTURA ASIAN RELENTLESS TOUR 2012
Sepultura Kembali Lagi Tampil Di Indonesia Setelah 20 Tahun
Kali ini mereka akan tampil di lima kota Indonesia, termasuk Surabaya
Thrasher Brazil/America Sepultura akan kembali untuk pertama kalinya dalam 20 tahun untuk tampil di lima kota di bulan februari 2012. Band ini akan bermain di Medan, Sumatera utara pada 3 februari; Makassar, Sulawesi selatan pada 4 februari; Jakarta pada 9 februari; Surabaya, Jawa timur pada 11 februari; dan terakhir di Bali pada 12 februari sebagai bagian dari "Asian Relentless Tour 2012". Sepultura akan kemudian melanjutkan tur ini di Kuala Lumpur dan Kota Kinabalu, Malaysia."Mereka akan tinggal lama di Indonesia karena mereka membatalkan konser di Thailand dan singapore," Kata promotor Sony Horizon, menurut The Jakarta Post. Sony Horizon bekerja sama dengan promotor Malaysia Netzah Production untuk membawa Sepultura ke Asia.
ASIA RELENTLESS TOUR 2012
Feb 03 2012 - Medan, North Sumatra - Indonesia
Feb 04 2012 - Makassar, South Sulawesi - Indonesia
Feb 07 2012 - Kuala Lumpur, Malaysia
Feb 09 2012 - Jakarta - Indonesia
Feb 11 2012 - Surabaya, East Java - Indonesia
Feb 12 2012 - Bali Island - Indonesia
Kabar kedatangan grup band legendaris asal Brasil, Sepultura, ke lima kota di Indonesia pada Februari mendatang cukup menyedot perhatian, khususnya pencinta musik metal Tanah Air. Tak mengherankan bila Sonic Horizon, sebagai empunya hajat tersebut, langsung dihujani komentar dan pertanyaan seputar konser Sepultura termasuk soal harga tiketnya.
"Kami kebanjiran permintaan harga tiket dan kapan tanggal dimulainya penjualan pre-sale dari fan sejak berita resmi tour ini kami umumkan," kata Ezra Simanjuntak, Head Organizer and Producer Sonic Horizon, melalui rilis yang diterima Tempo.
Berikut harga tiket yang dibanderol promotor untuk masing-masing kota di Indonesia:
Di Pardede Hall, Medan (3 Februari 2012). Kelas Festival, pre-sale 1 Rp 100 ribu, pre-sale 2 Rp 125 ribu, harga normal Rp 150 ribu. Kelas tribun, pre-sale dan harga normal Rp 200 ribu. Kelas VIP, pre-sale dan harga normal Rp 250 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).
Di Lapangan Basket Karebosi, Makassar (4 Februari 2012). Kelas festival, pre-sale 1 Rp 135 ribu, pre-sale 2 Rp 165 ribu, dan harga normal Rp 200 ribu (harga sudah termasuk pajak perforasi Makassar sebesar 35 persen).
Di Lapangan Parkir Selatan Senayan, Jakarta (9 Februari 2012). Kelas festival, pre-sale 1 Rp 175 ribu, pre-sale 2 Rp 225 ribu, dan harga normal Rp 250 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).
Di Jatim Expo International, Surabaya (11 Februari 2012). Pre-sale 1 Rp150 ribu, pre-sale 2 dan harga normal Rp 200 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).
Di GOR Ngurah Rai, Bali (12 Februari 2012). Kelas Festival A, pre-sale 1 Rp 225 ribu dan harga normal Rp 275 ribu. Kelas Festival B, pre-sale 1 Rp170 ribu dan harga normal Rp 200 ribu. Kelas Festival C, pre-sale 1 Rp150 ribu dan harga normal Rp 175 ribu. Kelas tribun, pre-sale dan harga normal Rp 250 ribu (harga tidak termasuk pajak perforasi).
Untuk tiket yang terbebani oleh pajak perforasi dari dinas pendapatan di setiap kota, bisa berbeda dan berubah sesuai dengan kenaikan tahun. Adapun nilainya sebesar 10 sampai 20 persen dari harga tiket.(Sr)
Senin, 09 Januari 2012
INTERVIEW WITH ARIAN by PAINSUGAR
Alasan kamu tertarik didunia visual?
gue tertarik seni visual sejak kecil, standar-lah, semua dinding gue corat-coret sejak mengenal krayon atau spidol, sementara ibunda dan ayah tidak pernah melarang. mulai diajarkan untuk menggambar di kertas, dan begitulah selanjutnya. menurut kerabat bakat gue menurun dari kakek yang pelukis, sementara gue sendiri belum pernah berjumpa sama sekali dengan sang kakek yang keburu meninggal. dulu jaman sekolah dasar gue mulai mencari uang tambahan karena termasuk yang minim uang saku dengan berjualan sketsa voltes 5. lumayan laku, sampai akhirnya orang tua dipanggil guru karena sekolah mulai concern dengan kegiatan entrepreneurship gue. :D
ketika mulai senang main ke toko kaset, berkenalan dengan musik heavy metal melalui Iron Maiden, yang cover-covernya menarik perhatian anak umur 12-13 tahun. Derek Riggs, senimannya, menjadi seniman favorit pertama gue.
sejak kecil ingin masuk sekolah seni rupa, terutama seni rupa di ITB karena beberapa kerabat kuliah disana, dan nampaknya itu sebuah tempat belajar yang menyenangkan. akhirnya masuk sana tapi salah memilih jurusan, desain produk, padahal mungkin yang lebih cocok seni grafis. untungnya bisa belajar sendiri semasa kuliah.
kalau alasan, terus terang gue nggak pernah tahu. melihat karya seni visual membuat gue merasa hidup saja.
Seberapa jauh music heavy metal mempengaruhi karya-karya visusal kamu?
besar banget. dari karya Derek Riggs di cover-cover Iron Maiden, pada awalnya gue selalu mencari cover yang keren dulu lalu didengarkan. lumayan, pada era kaset itu rata-rata cover yang gue suka sesuai dengan musiknya. gue dulu menerjemahkan genre heavy metal di kaos kelas, jadi dulu semasa sekolah menengah kaos kelas menjadi sesuatu yang sangat berharga, secara tidak langsung menjadi kompetisi antar kelas, berlomba-lomba mendesain kaos kelas yang paling cool. semasa kelas 2 SMP, gue berhasil membuat sebuah desain kelas gue, kelas 3G, menjadi sebuah logo pentagram. angka ’3’ dan huruf ’G’ di-desain membentuk pentagram, dan ada gambar tengkorak di kiri kanannya. alhasil ada beberapa teman sekelas yang kontra dengan desain gue, dan akhirnya tidak jadi dipakai setelah guru ikut menilai. itu saat gue ngerasa kalau desain tersebut, ’gue banget’. :D
Kapan pertama kali kamu mulai sadari Make Illustration with passion adalah jalan saya? Maksudku memutuskan untuk lebih mendalami ketertarikan kamu itu? apa tanggapan orang sekeliling kamu?
terus terang gue sepertinya nggak pernah secara langsung ’sadar’, karena dari kecil sudah terbiasa menggambar, jadi itu seperti keseharian saja. tapi, lebih berasa ketika bimbingan menggambar mau masuk seni rupa ITB dulu, ternyata banyak banget teman yang menggambarnya jago. termasuk dulu seangkatan gue, Ucok Homicide. gambar dia bagus banget, dan informatif. jaman bimbingan ini, lebih memicu gue untuk menggambar lebih baik. plus, ada beberapa senior di seni rupa yang mengajar bimbingan memukau dengan sketsa-sketsanya. sebelumnya, hanya menggambar saja, dan jaman SMA lebih banyak mendesain dibandingkan menggambar, termasuk mendesain merchandise awal Puppen.
nah, semasa kuliah dulu, memang kompetitif secara sehat jadinya, misalnya sesederhana rame-rame membuat flyers untuk suatu event kampus, antara anak yang satu dan anak yang lain berusaha menampilkan karya yang mampu menarik perhatian. :D lingkungan kampus seni rupa dulu dipenuhi oleh flyers event berbagai macam karya dan desain, jadi setiap hari seperti ada pameran ilustrasi. dulu kan tidak banyak menggunakan komputer untuk mendesain flyers, freehand drawing. jadi kalau tanggapan, biasanya justru jarang, karena karya harus berbicara sendiri, ngerti nggak maksud gue? :)
uh. kalau ortu sih ya begitu saja sih, berharap anaknya berhasil saja. :D tanggapan semasa gue kuliah, mungkin tidak banyak terlihat, karena semua orang memang rata-rata jago gambar. :D kalau tanggapan dari orang luar, ya positif saja sih. karena gue senang gambar tengkorak begitu ya lebih banyak yang melihatnya, "ih kok gambarnya ngeri melulu sih." haha standar lah tapi nggak pernah serius juga.
Media?
pensil 2B, kertas A3 dan rapidograph. kertas ukuran A3 biasanya ukuran maksimal gue dalam berkarya, lebih besar dari itu kurang sreg. kadang menggunakan kanvas dan cat akrilik, tapi jauh lebih banyak menggunakan media tadi.
ya, ditemani musik, ragam tergantung mood. dari heavy metal ke punk rock ke folk ke pop. anything goes, really.
Pindah dari Bandung?
gue waktu itu bosan dengan kehidupan di Bandung. jadi begitu ada tawaran pekerjaan di kota lain, gue berangkat. kalau mengenai profesi ilustrator, gue rasa banyak juga yang sudah mencukupi, terutama kalau bekerja dengan klien korporat. sementara kalau ilustrator semacam gue yang lebih banyak menggambar tengkorak, cukup segmented. :D makanya gue lebih baik berusaha sendiri daripada menunggu job datang. ya sejauh ini sih artwork gue dan ilustrasi gue harus bisa mencukupi kehidupan [lifestyle? :D] gue. kalau nggak, nanti gue nggak makan dan senang-senang. :D artinya harus memutar otak juga supaya dari apa yang kita senangi akhirnya juga bisa menghidupi. sejauh ini sih gue lebih banyak menggambar untuk merchandise, jadi pemasukan berasal dari sana. sesekali ada artwork yang diminati kolektor, jadi itu bonus saja, tapi kan tidak bisa terlalu berharap setiap bulan ada yang beli artwork juga kan. toh kolektornya juga masih terbatas. :)
Client stuff? Apa yang mereka nilai?
yang mereka lihat juga kan mungkin gaya ilustrasinya juga. makanya biasanya gue lebih nyambung dengan klien seperti majalah. awalnya kasih sketsa kasar dari ide dasar sebanyak 2-3, nanti mereka pilih dan dari sana langsung diolah. so far sih belum ada yang protes, atau gue nggak tahu saja kali. :D kalaupun ada klien yang nggak suka, ya biasanya kerjaannya gak jadi gue dapetin juga kan. :D
Apakah digital art begitu overated hari ini?
tidak overrated, tapi kalau gue lebih suka freehand illustrations/drawings. gue juga menggunakan photoshop untuk mewarnai tapi lebih ke blocking saja, nggak terlalu canggih memang. :D kalau kedua teknik bisa saling mengisi, akan lebih canggih juga. sayangnya kalau untuk artprint digital, sepertinya dinilai tidak seberharga artwork yang dikerjakan dengan tangan. padahal sebenarnya effort yang dikeluarkan juga sama, hanya beda medium saja.
Pushead?
gue memang terobsesi dengan Pushead dan cukup sulit keluar dari gaya itu. tapi mungkin juga nggak terlalu pengen keluar dari gaya itu juga sepertinya. pertama lihat gaya dia di artikel Pus-Zone majalah Thrasher pas awal-awal main skate, dan nempel. mulai mengkoleksi banyak barang yang Pushead-related, dan jadi anggota fanclubnya yang Phase San/Phase 3.
gue suka tarikan garisnya yang komikal [outline tebal] dan in a way, kasar, dan tentunya gaya pointilisme-nya yang berkembang. awalnya gaya pointilisme dia nggak seperti itu, tapi perkembangannya sinting. tahu nggak tengkorak mohawk di t-shirt The Exploited itu karya Pushead juga? :D
Thanks Arian. Cheers!
by : http://painsugar.blogspot.com/
Selasa, 03 Januari 2012
JERUJI
Pertama berdiri tahun 1996, tepatnya pada tanggal 30 September. Awalnya sekelompok pemuda terdiri dari Aldonny, Heru, Dicky dan Hendra mencoba turut menyuarakan kepedihan mereka terhadap kehidupan. Dengan nama Mutant X mereka membawakan lagu lagu band kesukaan mereka. Seiring dengan perjalanan waktu mereka merasa nama Mutant X kurang Indonesia. Akhirnya terpilihlah JERUJI sebagai nama yang mewakili mereka pada saat dipanggil ke atas panggung.
Perjalanan karier Jeruji meniti arus naik turun dan pahit manisnya panggung ke panggung. Hingga pada akhirnya mereka diajak terlibat dalam satu kompilasi klasik yang bertajukBandung’s Burning pada tahun 1997 yang diproduksi oleh Riotic Recs dengan single No Really Competitions. Masih pada tahun yang sama Jeruji menerima ajakan untuk terlibat dalam satu kompilasi yang di produksi oleh label Tian An Men ..89 Recs dari Perancis dan masuklah singlePianjingeun pada kompilasi yang dirilis dalam bentuk piringan hitam ukuran 7 inci dan beredar di Perancis dan negara Eropa lainnya secara independen.
Pada tahun 1998 setelah sekitar 2 tahun mencoba dari panggung ke panggung underground scene di Indonesia akhirnya Jeruji menelurkan album perdananya secara independen dengan judul Freedom yang dirilis oleh 41 Recs Bandung. Pada tahun yang sama juga kompilasi Brain Beverages dirilis dan single Broken adalah lagu Jeruji yang terlibat didalam kompilasi yang dirilis oleh Harder Recs Bandung.
Ternyata gaung Jeruji sampai juga ke negara Matahari Terbit dan sebuah records company bernama All System Fail merilis kembali kompilasi yang berisi single Pianjingeun bekerja sama dengan Tian An Men ..89 Recs dalam bentuk compact disc dan dirilis pada tahun 1999. Di dalam negeri sendiri Jeruji ternyata concern dengan tidak adanya skatepark yang representatif untuk para skateboarder bermain. Seiring dengan ide itu Jeruji diajak oleh ISA (Indonesian Skateboarding Association) dan Spills Records untuk membuat kompilasi yang keuntungannya diperuntukan pada pembuatan Skatepark. Single Drunk With Power menjadi salah satu lagu yang ada dalam A Ticket To Ride “benefit for local skatepark” yang dirilis oleh Spills Records.
Pada tahun 2000 Jeruji berubah formasi dan memutuskan untuk menambah personel sebagai bagian dari dinamisnya musik Jeruji. Robby mengisi posisi gitar dan memberi nafas baru bagi Jeruji. Dan pada tahun ini juga album Lawan dirilis oleh Napi Recs. Perjalanan panggung Jeruji ternyata tidak berhenti, tetapi malah semakin banyak dan mendewasakan masing masing personelnya.
Ide pembuatan live recording yang melibatkan penonton secara langsung memang belum ada waktu itu di Indonesia ternyata menarik untuk beberapa pihak. Dan akhirnya terwujud sudah dan melibatkan beberapa band pionir dan label independen di Bandung. Dengan tajuk 4 Harvest Live Recording Jeruji bersama dengan Puppen, Forgotten dan Blind To See melakukan pertunjukan yang direkam secara live di Dago Tea House indoor pada tahun 2001 yang rencananya akan dirilis dalam bentuk kaset, CD dan VCD.
Pada akhir tahun 2003, formasi terakhir Jeruji yaitu Aldonny”Themfuck”, Heru, Robby, Sanny dan Opick telah merampungkan materi lagu untuk album yang ketiga. Setelah melalui proses negosiasi dan sign kontrak dengan salah satu label rekaman independen, akhirnya pada bulan Agustus 2004 album mereka yang diberi nama 3rd berhasil dirilis secara eksklusif oleh Subciety Records. Album tersebut berisikan 13 lagu dengan materi dan nuansa yang sangat berbeda dari album mereka sebelumnya. Sebagai pemanasan bagi skena bawah tanah di Indonesia, Jeruji baru saja merampungkan video klip untuk Single Lawan. Namun setelah identitas diri mereka mulai tumbuh di dalam sebuah komunitas yang cukup solid di Bandung, akhirnya Jeruji harus ditinggalkan oleh salah satu gitarisnya yaitu Heru dan sementara untuk mengisi kekosongannya posisi tersebut digantikan oleh Ayi sebagai additional. Line-up tersebut tidak bertahan lama karena Ayi mundur kemudian Robby sempat minta ijin cuti untuk menikah, lalu masuk Badik dan Robby kembali main gitar sampai akhirnya Robby mengalami kecelakan yg cukup parah. Ale dari Full of Hate kemudian masuk menggantikan, hingga sekarang.
Jeruji sendiri sekarang sedang dalam proses pembuatan materi album yang ke-4.
DATA KELOMPOK
Nama: JERUJI
Tanggal/Tahun Berdiri: 30 September 1996
Genre: Hardcore/Punk/Metal
Nama: JERUJI
Tanggal/Tahun Berdiri: 30 September 1996
Genre: Hardcore/Punk/Metal
Personel/Instrumen:
1. Themfuck (vokal)
2. Sani (drum)
3. Pengex (bas)
4. aLe (gitar)
1. Themfuck (vokal)
2. Sani (drum)
3. Pengex (bas)
4. aLe (gitar)
KONTAK
Manajer: Meg
Ponsel: 0816623225
E-mail: guemegadeth@yahoo.com
MySpace: www.myspace.com/jeruji
Manajer: Meg
Ponsel: 0816623225
E-mail: guemegadeth@yahoo.com
MySpace: www.myspace.com/jeruji
DISKOGRAFI
Album Penuh
1. Freedom
Label: 41 Records
Tahun Terbit: 1998
2. Lawan
Label: Napi Records
Tahun Terbit: 2000
3. 3rd
Label: Subciety Records
Tahun Terbit: 2004
Album Kompilasi
1. Bandung’s Burning
Lagu: No Really Competitions
Label: Riotic Records
Tahun Terbit: 1997
2. Tian An Men Compilation
Lagu: Pianjingeun
Label: 89 Records (Perancis)
Tahun Terbit: 1997
3. Brain Beverages
Lagu: Broken
Label: Harder Records
Tahun Terbit: 1998
4. All Systems Fail Compilation
Lagu: Pianjingeun
Label: All Systems Fail (Jepang)
Tahun Terbit: 1999
5. A Ticket to Ride
Lagu: Drunk With Power
Label: Spills Records
Tahun Terbit: 2000
Album Penuh
1. Freedom
Label: 41 Records
Tahun Terbit: 1998
2. Lawan
Label: Napi Records
Tahun Terbit: 2000
3. 3rd
Label: Subciety Records
Tahun Terbit: 2004
Album Kompilasi
1. Bandung’s Burning
Lagu: No Really Competitions
Label: Riotic Records
Tahun Terbit: 1997
2. Tian An Men Compilation
Lagu: Pianjingeun
Label: 89 Records (Perancis)
Tahun Terbit: 1997
3. Brain Beverages
Lagu: Broken
Label: Harder Records
Tahun Terbit: 1998
4. All Systems Fail Compilation
Lagu: Pianjingeun
Label: All Systems Fail (Jepang)
Tahun Terbit: 1999
5. A Ticket to Ride
Lagu: Drunk With Power
Label: Spills Records
Tahun Terbit: 2000
INFO TAMBAHAN
Konser Terbaik:
1. Bandung Brisik, Bandung
2. Band pembuka The Exploited, Bandung
3. Band pembuka Walls of Jericho, Jakarta
cOPY BY : http://www.musikator.com/
Konser Terbaik:
1. Bandung Brisik, Bandung
2. Band pembuka The Exploited, Bandung
3. Band pembuka Walls of Jericho, Jakarta
cOPY BY : http://www.musikator.com/
29Th December
Artist - 29Th December
Genre - Pop Punk
Website - http://www.myspace.com/29thDecember
Country - Palembang, Indonesia
Tracklist :
Klik Song If You Want Download
Kamis, 29 Desember 2011
Making Punk A Threat Again ( By. Ucok Homicide/Triger Mortis )
Sebelum saya berpanjang-panjang menulis posting tak penting ini, saya nyatakan dulu satu hal yang pasti: saya seperti kawan-kawan kebanyakan, tak sepakat dengan fenomena razia, pemukulan, penggundulan dan bentuk pelecehan lainnya yang dilakukan oleh polisi syariah di Aceh. Tak ada manusia yang layak diperlakukan demikian hanya karena stigma yang datang dari penampakan dan perilaku yang tidak sesuai -konon- dengan adat/norma setempat.
Tapi ada beberapa catatan yang baiknya saya mulai dengan yang pertama; kasus ini tidak sesederhana yang media gembar-gemborkan. Ada kompleksitas tersendiri dimana sulit dipahami oleh awam yang tidak sempat berada di dalam scene punk dimanapun. Tidak juga oleh Propagandhi atau Rancid yang memberikan pernyataan mereka. Indikator sederhananya sebut saja satu; Tidak adanya aksi solidaritas di tataran Aceh juga menimbulkan pertanyaan. Banyak faktor memang, kondisi yang tak memungkinkan misalnya. Namun dari perbincangan dengan beberapa kawan, nampaknya faktor keterasingan komunikasi dan ketidakkesepakatan atas aksi-aksi kultural komunitas lah yang menjadi penyebab.
Saya yakin, terdapat banyak kawan-kawan Punk di Aceh sana sejak rejim Suharto berakhir, bahkan saya yakin scene di Aceh sudah mulai ada dan luar biasa aktif di penghujung 90-an dan awal 2000-an. Tidak hanya karena keadaan tidak mengizinkan lalu mereka tidak melakukan sesuatu, apalagi hanya sekedar aksi solidaritas. Jika dahulu tidak pernah ada masalah dengan masyarakat lalu mengapa tidak juga sekarang? Oke, faktor polisi syariah, tapi saya yakin bukan hanya itu. Pasti ada sesuatu. Paling tidak saya bisa berkaca pada keadaan di kota kami sendiri dimana ‘Punk’ bukan lagi sesuatu yang harus dibela sebagai identitas, namun lebih sebagai semangat. Banyak kawan-kawan yang tidak mengidentikkan lagi ‘punk’ sebagai identitas sejak penampakan itu dipakai dengan sesuatu yang tidak kami sepakati, mulai dari mohawk yang menjadi trend fashion yang ngga banget (band-nya Ahmad Dhani misalnya) hingga wujud ‘punk’ yang berkeliaran disudut kota sebagai pengamen (sejak kapan punk meminta belas kasihan?) dan memalak orang, apatis terhadap pergulatan komunitas sekitarnya, termasuk menjadi fasis geng yang sungguh sama sekali tidak ‘punk’. Saya tidak bilang kondisi di sana serupa, namun yang pasti ada jarak pada pemaknaan aktivitas diantara kawan-kawan yang aktif dengan makna ‘punk’ satu dan makna ‘punk’ lainnya.
Catatan lainnya cukup mengagetkan sebenarnya, mengingat ini terjadi pada komunitas yang mengidentifikasikan diri dengan kata dan makna ‘PUNK’. Catatan yang agaknya perlu sama-sama kita renungkan mengingat menjadi ‘punk’ adalah sebuah pilihan yang bukan tanpa resiko apapun makna yang kalian tempelkan disitu. Dimana pilihan itu sudah seharusnya datang dengan konsekuensi yang sudah diperkirakan, dimana -layaknya sebuah pilihan- harus dipertahankan oleh mereka-mereka yang yakin dengan pilihannya. Sehingga menjadi cengeng saat konsekuensi itu datang sangatlah aneh.
Lepas dari beberapa catatan usai berkomunikasi dengan beberapa kawan di Aceh sana perihal fenomena ini, ada sesuatu yang agak absurd. Lagi-lagi dengan catatan; ini terjadi dengan mereka yang mengaku ‘punk’, bukan sebuah ke-profesian khusus lain (misalnya tukang baso) yang tidak ada makna-makna pembangkangan khusus melekat didirinya.
Pertama; Saya tak melihat adanya perlawanan signifikan dari mereka yang di-razia plus plus itu kemarin. Pada sebuah potret mereka digunduli, dimasukan ke kolam dengan nerimo. Cukup aneh sebagai penerimaan atas nasib, bukankah kawan-kawan sudah seharusnya melawan jika memang itu semua adalah pilihan hidup yang kalian pilih, bukankah kawan-kawan sepakat bahwa hidup kalian adalah milik kalian yang tak ada seorangpun bisa mendiktenya kecuali tentunya kawan menjadi punk hanya pilihan dilematis dari sedikitnya pilihan menjadi diri sendiri. Mungkin saya salah, mungkin kawan-kawan disana melawan seadanya, namun saya melihat kawan-kawan masih sehat walafiat, masih bisa berdiri dan, ajaibnya, rela masuk kamp rehabilitasi. Jika konon menjadi diri sendiri itu sama pentingnya dengan mempertahankan isi perut, mengapa untuk sekedar kebebasan berekspresi yang melekat pada tubuh kawan-kawan disana tidak bisa mencontoh mereka yang berjuang hidup mati untuk isi perut mereka. Dari Kebumen hingga Mesuji bertebaran tauladan bagaimana mempertahankan sesuatu yang berarti penting bagi hidup kita. Kecuali memang arti itu tak sepenting yang kita perkirakan.
Catatan terakhir; soal respon ‘punk’ yang sungguh pula aneh untuk ukuran scene yang besar dengan tradisi melawan otoritas. Melakukan aksi solidaritas itu penting. Berguna untuk menunjukkan eksistensi dan simpati lintas komunitas dan mengirim sinyal kepada mereka yang ditahan bahwa mereka tidak sendirian. Namun melakukan aksi yang mirip aksi-aksi usang ala mahasiswa, dengan mendatangi kantor kepolisian atau simbol-simbol kekuasaan, lengkap dengan statement seolah mereka adalah institusi yang layak diakui adalah sesuatu yang absurd. Jika letak pentingnya aksi solidaritas hanya untuk mengakui betapa pentingnya mereka sehingga harus kita datangi sekalipun untuk kita protes, maka sama artinya kita mengakui bahwa eksistensi kita berada ditangan mereka dan kita memelas meminta mereka untuk tidak berlaku tidak adil pada kita. Secara tidak langsung menunjukkan pada khalayak seolah perubahan akan terjadi jika kita memintanya pada otoritas. Sesuatu yang sama-sama kita sepakati sejak lama; tak akan pernah terjadi.
Bukankah selalu ada alternatif lain selain mendatangi otoritas dan meminta mereka berhenti melakukan pelanggaran? dan siapa pula target (aksi) komunikasi kita? apakah otoritas? atau masyarakat lain yang sebenarnya lebih layak kita ajak dialog perihal eksistensi kita (jika memang inti aksi ini melempar wacana soal perbedaan).
Yang paling menggelikan adalah aksi seminggu kemarin yang terjadi di Bandung, dimana sekelompok ‘anak punk’ (ow em ji!!!, i hate that fukkin term!!!) mendatangi Polresta dengan statement-statement yang oxymoron. Mulai dari penamaan elemen aksi mereka; Masyarakat Punk Bandung (oh dewa marmot, ampuni kami!!) hingga pernyataan kepada kepolisian seolah punk memelas untuk dimengerti; “Kami hanya pakaian dan rambut yang dinilai urakan. Hati dan perilaku tetap santun dan soleh.” , cmon dude, do you really have to say that to fukkin cops???
Meminta masyarakat Bandung tidak terlalu apriori terhadap komunitas ‘punk’ pun sama oxymoron-nya. Karena penerimaan tidak terletak pada kata-kata, namun pada pembuktian dari hari ke hari dimana komunitas terlibat dalam pergulatan masyarakat dalam membangun pilar-pilar kehidupan bersama. Berkoar-koar berteriak didepan masyarakat tentang bagaimana hebatnya punk, tidak membuat kalian menjadi punk dan kemudian diterima diluar sana. Buatlah band, buat gigs, rilis rekaman kalian, buatlah zine dan media kalian sendiri, berjejaringlah, jaga teman kiri-kanan dan keluarga kalian, bangun kemandirian komunal, organisirlah komunitas kalian, bergabunglah dengan mereka yang tidak beruntung di hidup ini, lawan otoritas yang menindas tanpa pandang bulu, bersenang-senanglah dengan passion kalian. Meski diluar sana kenyataan tak sesederhana itu, tapi paling tidak; at least those are things that make you punks. Berhentilah mengemis legalitas dan penerimaan. Respect is not a gift, its something you earn.
Terakhir, mengutip orasi sang orator lapangan; “Silakan bapak polisi geledah tas anak Punk. Tak sedikit dari mereka isinya sajadah dan kopiah untuk alat sholat. Kami masih berfikiran sehat, pak polisi,” tegasnya. Wait the fuck up…!!! jadi dengan kata lain mereka yang tak memiliki alat sholat itu tidak berfikiran sehat dan layak diperlakukan tidak adil? Lagipula -tanpa mengesampingkan fakta banyak kawan-kawan yang relijius, bukankah simbol-simbol ‘kepribadian berakhlak’ ala maisntream adalah sesuatu yang kita lawan? Bukankah inti menjadi punk itu mengingatkan kita untuk meyakini pilihan kita sendiri? apapun itu, relijius atau tidak, stand up for what you believe in!
Apapun yang kawan-kawan yakini, jalani keyakinan kalian dengan kepala tegak. Tak ada aturan bahwa menjadi punk harus menjadi atheis, jadi jalani lorong spiritualitas kalian, peduli setan apapun yang orang katakan. Begitu pula sebaliknya, jika kalian yakin bahwa menjalani hidup tanpa keimanan bisa menjadikan kalian nyaman dengan apa yang kalian hadapi, mengapa pula harus mendengar petuah yang kalian sendiri tak yakini, termasuk masuk ke kamp rehabilitasi. Diluar sana, gonjang-ganjing ini mengerucut pada debat tak berujung dan stigmatisasi baik pada ‘Punk’ maupun ‘Islam’ (yang direpresentasikan polisi syariah). Jangan terperangkap di wilayah itu, menjadi punk bukan kriminal, dan tidak pula menjadi seorang muslim yang di beberapa pojokan diluar sana diperlakukan mirip kasus di Aceh. (Beberapa situs diskriminatif anti-toleransi mempergunakan isu Punk Aceh ini untuk mendiskreditkan Islam). Selama menjadi minoritas, akan selalu ada waktu dimana kalian melewati hari-hari cadas. Yang pasti sekali lagi; menjadi cengeng sama sekali tidak punk dalam menerima konsekuensi. Fight for it.
Akhirul kalam, mengemis penerimaan pada otoritas bukanlah sesuatu yang menyebabkan punk eksis di muka bumi. Now i sound too politicaly-correct, But fuck it, Lets make punk a threat again. Up the punx!
copy by : http://gutterspit.com/2011/12/25/making-punk-a-threat-again/
Rabu, 28 Desember 2011
The Last Dance Floor 2011
Empty House H.G.S Present
THE LAST DANCE FLOOR 2011
2nd Anniversary HGS
Guest Star :
-PAGI NAN CERAH (Lampung)
-EGG PLANT (Lampung)
-OVER8THINK
-RAWA BEBEK BERANTAKAN
-JUST LIKE YESTERDAY
-THE I.C.U
-THE LADY DIE DRUNK
and more band :
-ROTTEN EGG
-VICTORIA
-ELECTROTHETIS
-BIG FAMILY
-TRANCE
-HATE SUNDAY
-WE DIE TOGETHER
-PISANG IJO
-NEW MONSTER
-CRAZY ORCIST
-TRAITOR
-FORGET MY ENEMY
-BELA NEGARA
-SERANGAN DOMBA
@Balai Prajurit BKB (Belakang Kantor Walikota)
31 December 2011
Time : 09:00 UNTILL DROP
HTM : Rp.10.000
THE LAST DANCE FLOOR 2011
2nd Anniversary HGS
Guest Star :
-PAGI NAN CERAH (Lampung)
-EGG PLANT (Lampung)
-OVER8THINK
-RAWA BEBEK BERANTAKAN
-JUST LIKE YESTERDAY
-THE I.C.U
-THE LADY DIE DRUNK
and more band :
-ROTTEN EGG
-VICTORIA
-ELECTROTHETIS
-BIG FAMILY
-TRANCE
-HATE SUNDAY
-WE DIE TOGETHER
-PISANG IJO
-NEW MONSTER
-CRAZY ORCIST
-TRAITOR
-FORGET MY ENEMY
-BELA NEGARA
-SERANGAN DOMBA
@Balai Prajurit BKB (Belakang Kantor Walikota)
31 December 2011
Time : 09:00 UNTILL DROP
HTM : Rp.10.000
SOUND OF SPIRIT 2012The Biggest Event Metal Concert End of Year 31 DESEMBER 2011
SOUND OF SPIRIT 2012
31 DESEMBER 2011
LAP PARKIR KOLAM RENANG SENAYAN JAKARTA
31 DESEMBER 2011
LAP PARKIR KOLAM RENANG SENAYAN JAKARTA
SOUND OF SPIRIT adalah hajatan akbar para METAL HEADS yang di jadikan ajang berkumpul di pergantian tahun, setelah sempat vakum selama kurung waktu 3 tahun lamanya, kali ini SOUND
OF SPIRIT menyediakan 2 buah stage dan akan memuntahkan
band-band CADAS dari ibukota
Jakarta serta kota-kota besar
lainnya di Indonesia berikut adalah band-band yang
akan performance di SOUND OF SPIRIT
TENGKORAK - PURGATORY -
TRAUMA - MELODY MAKER - BETRAYER - GODZILLA - QISHASH
- PANIC DISORDER - GELAP - ASPHYXIATE - CORPORATION OF BLEEDING - LOST ANOTHER - AAARGHH - AFTER MATH -
SUFFERING - PAPERGANGSTER - SS - BESTIALITY - SOULARE -
BLUE FLAG - SOTTISH - UFO -
END OF JOURNEY - EXTREME HATE - DANTE MUST DIE - THE
CORALS - DIVINE - FOD - FASIQ - BASTERD - DEAD PEOPLE
DANCE - STOP KONTAK - RED
ROSE AND MANY MORE THAN 100 BAND
TRAUMA - MELODY MAKER - BETRAYER - GODZILLA - QISHASH
- PANIC DISORDER - GELAP - ASPHYXIATE - CORPORATION OF BLEEDING - LOST ANOTHER - AAARGHH - AFTER MATH -
SUFFERING - PAPERGANGSTER - SS - BESTIALITY - SOULARE -
BLUE FLAG - SOTTISH - UFO -
END OF JOURNEY - EXTREME HATE - DANTE MUST DIE - THE
CORALS - DIVINE - FOD - FASIQ - BASTERD - DEAD PEOPLE
DANCE - STOP KONTAK - RED
ROSE AND MANY MORE THAN 100 BAND
HTM: Rp.35.000,-
presale : Rp.25.000,- available at
INDOMARET terdekat
sponsor by:
>> F&N
>> AXIS gsm yang baik
>> GRINDhttp://
>> CKR shoes https://twitter.com/
#!/CKR_Shoes
>> TEENAGE RAGE http://
Teenage-Rage-
Clothing/233522723379605
WELCOME FOR SPONSORSHIP
media partner:
>> Sound Up
>> Provoke
>> Xtreme Zine
>> Dapurletter.com
>> Jurnalillca
>> Music For Life
>> The Daily Concert
organized by:
GRIND
GRIND JAKARTA follow us at
twitter @GRINDWEAR
Rabu, 21 Desember 2011
#DjarumSuperRevolve, 23 Des 2011, Lap.Brigif Cimahi
#DjarumSuperRevolve, 23 Des 2011, Lap.Brigif Cimahi, with: Burgerkill, Koil, Rosemary, Bleeding Corpse, Tjukimay and more! Tickets On The Spot: IDR 15.000,-. C'mon guys let's join the party!!! Woohoooo... \m/
Selasa, 20 Desember 2011
Biography Andyan Gorust ( Drummer Dead Squad )
http://andyangorust.com/index.html
Andyan Gorust yang bernama asli Andyan Nasary Suryadi lahir di Jakarta 08 oktober 1981.
06 July 1996 Andyan membentuk band “SIKSAKUBUR”, Disini lah awal karir Andyan Gorust dalam Dunia Musik Extreme Metal ( Death Metal ).
06 July 1996 Andyan membentuk band “SIKSAKUBUR”, Disini lah awal karir Andyan Gorust dalam Dunia Musik Extreme Metal ( Death Metal ).
Selama 11 tahun Andyan bersama SIKSAKUBUR, juga beberapa kali mengisi posisi drum di beberapa band dari black metal, thrash metal, etnik, sampe death metal diantaranya: ABSOLUTE DEFIANCE, INNER BEAUTY, dll.
Februari 2006 Andyan menjalankan band projek bersama Bony (ex tengkorak), Stevie Item (Andra n the backbone), Coki Bollemeyer (Netral) - (Sebelumnya dengan Ricky Seringai dan Prisa), hingga akhirnya terbentuk DEADSQUAD pada tgl 29 Agustus 2006 hingga sekarang.
Kini selain sibuk dalam jadwal DEADSQUAD, Andyan juga merupakan staff pengajar (Drum Instruktur) di Eno Drum School milik Eno Netral dan di Ritmik Musik milik Sandy PAS Band.
14 Tahun eksistensi malang melintang di dunia musik Metal dan karakter tersendiri dari teknik bermain drumnya membuat nama Andyan Gorust cukup familiar dan Influential di Metal scene dan dunia musik Metal terutama di Indonesia, yang juga membuat nama Andyan Gorust termasuk dari daftar 50 Greatest Indonesian Drummer versi majalah Rolling Stone Indonesia. Segudang pengalaman dan ratusan rangkaian tour dari panggung ke panggung lokal dan luar negeri merupakan perjalanan panjang dari Andyan Gorust.
Minggu, 27 November 2011
JAKCLOTH DESEMBER 2011
JAKCLOTH 2011
JAKCLOTH (Summer); 8-10 Juli 2011, Plaza Tenggara - Senayan
JAKCLOTH (YES) 9-11 Desember 2011, Parkir Timur - Senayan
More than 150 booth clothingClothing Expo, Konser Musik, Skateboard & Fingerboard Competition, BMX, Bundgee Trampolin. etc...
Info & Register clothing:
Up: Bayu 021 9470 8565 / 0813 1833 3488
Kerjasama:
Up. Bonny 0817 99 418 99
Kamis, 17 November 2011
R.A.W ( ROCK ART WEAR )
Salah satu Band Thrash Punk Palembang yang sudah tidak awam lagi di telinga pecinta musik underground Palembang -> DISCOSHIT.Kali ini sang Drumer yang lebih dikenal dengan REZA RAW telah sukses bersama teman teman lainnya mendirikan satu tempat SHOP MERCH BAND....
yow. RAW atau lebih dikenal ROCK ART WEAR yang beralamat di Jl. Jaksa Agung R. Soeprapto No. 2401 Palembang Info Phone +6281994903891. Available Merchandise Band Band local Palembang,Music magazine dan Local kota lainya ataupun Merchandise InterLokal...
so Mari merapat get your Mechandise Favourite Band \m\.
Kamis, 20 Oktober 2011
Menggapai Utopia II ( SMELL LIKE YOUTH SPIRIT )
Penggalangan Dana untuk Ruang Komunitas & Rumah Info Utopia Palembang
"Smells Like Youth Spirit"
Tribute To Nirvana
Kampus STISIPOL Candradimuka
(Jln. Swadaya. Sekip Ujung Palembang)
Minggu, 23 Oktober 2011, 10.00-17.00
BAND:
OTAK KORENG (grind core), EVERYDAY VALENTINE (power pop), HATE SUNDAY (melodic punk), ELECTROTETIS (melodic punk), IRON FIST (hard core), RECTAVIA (melodic punk), DEATHRONE (brutal death core), ROTTEN EGG (metal core), GUNSMOKE (grunge), DEPRESSION (grunge), SUNDAY MORNING (garage rock), CHICKBRAIN (punk rock), AGAINST OPPRESSION (hard core), NOL PERSEN (street punk grunge), DREAM VISUAL (punk rock), BUNNY HOOK (melodic punk), POWER OF SNAIL (melodic punk), [C54] (singer-songwriter), SYUBIDUPAMPAM (hard rock), VICTORIA (pop punk), WE CALL US OUR (pop punk)
EKSHIBISI:
FOTOGRAFI: UKM (PIRANHA) Fotografi Candradimuka, Kancut, Kepalatandukrusa, AromaKretek, Satria Nugrah, Alergi, Inqa Seystika, Budiawab JB, Aldinosa Prayogo, Gee Avi, Angga B Algazelia, Isman, Aswhin Mermento, Iam Jarot. ILUSTRASI: Efesen, Yudi Putranto, Holyguns, Dhex, Cep Putra, Leka Braindead,Granvandal, Rickodecoro, Dedi, Mukarata. KOLASE: Deny Oct, Angkasa Murka, Andrirawk, Arm, Eits, and more...
DONASI 10.000
Tiket bisa didapatkan di:
Raw Rock Art Shop, Love And Hate, Reaction Shop, Kolektif Perempauan, FNB-PLG, Komite Utopia (Facebook Menggapai Utopia)
"Smells Like Youth Spirit"
Tribute To Nirvana
Kampus STISIPOL Candradimuka
(Jln. Swadaya. Sekip Ujung Palembang)
Minggu, 23 Oktober 2011, 10.00-17.00
BAND:
OTAK KORENG (grind core), EVERYDAY VALENTINE (power pop), HATE SUNDAY (melodic punk), ELECTROTETIS (melodic punk), IRON FIST (hard core), RECTAVIA (melodic punk), DEATHRONE (brutal death core), ROTTEN EGG (metal core), GUNSMOKE (grunge), DEPRESSION (grunge), SUNDAY MORNING (garage rock), CHICKBRAIN (punk rock), AGAINST OPPRESSION (hard core), NOL PERSEN (street punk grunge), DREAM VISUAL (punk rock), BUNNY HOOK (melodic punk), POWER OF SNAIL (melodic punk), [C54] (singer-songwriter), SYUBIDUPAMPAM (hard rock), VICTORIA (pop punk), WE CALL US OUR (pop punk)
EKSHIBISI:
FOTOGRAFI: UKM (PIRANHA) Fotografi Candradimuka, Kancut, Kepalatandukrusa, AromaKretek, Satria Nugrah, Alergi, Inqa Seystika, Budiawab JB, Aldinosa Prayogo, Gee Avi, Angga B Algazelia, Isman, Aswhin Mermento, Iam Jarot. ILUSTRASI: Efesen, Yudi Putranto, Holyguns, Dhex, Cep Putra, Leka Braindead,Granvandal, Rickodecoro, Dedi, Mukarata. KOLASE: Deny Oct, Angkasa Murka, Andrirawk, Arm, Eits, and more...
DONASI 10.000
Tiket bisa didapatkan di:
Raw Rock Art Shop, Love And Hate, Reaction Shop, Kolektif Perempauan, FNB-PLG, Komite Utopia (Facebook Menggapai Utopia)
Rabu, 12 Oktober 2011
Stevie Item(DeadSquad & Andra and The Backbone)
Stevie Morley Item dilahirkan pada tanggal 28 Maret 1979 di Jakarta sebagai anak kedua dari empat bersaudara hasil pernikahan Yopie Item dan Evie Aquanthie. Mulai mengenal musik sejak SD kelas 6, alat musik yang pertama kali dikuasai adalah organ, tetapi kemudian Stevie lebih tertarik dengan alat musik lain yaitu Guitar.
Saat itu tepi tertarik belajar guitar karena melihat temannya sedang bermain guitar. Pada saat itu juga Stevie langsung ingin belajar dan langsung mencari cord2 lagu Guns n Roses yang berjudul sweet child o mine. Kemudian dia pulang dan karena di rumahnya cukup banyak koleksi guitar milik bokapnya Yopie Item, stevie langsung mengulik cord yang dipelajari dari temannya itu.
Saat SMP stevie sudah mulai menguasai guitar dengan sangat baik dan sudah mulai ngeband bersama teman2 SMPnya, tapi band ini jarang sekali latihan, stevie malah lebih sering bermain guitar sendiri di kamar untuk lebih memperdalam ilmu guitarnya.
Setelah memasuki SMA masih tetap ngeband dan terlibat di banyak tetap karena stevie yang selalu identik dengan band2 cabutan dan tidak mempunyai band yang tetap. Kelas 3 SMA stevie ikutan audisi sebagai guitarist-nya Iwa K Band dan diterima sebagai additional player di Band Iwa K itu yang pada saat itu akan melakukan tour.
Stevie Item dari dulu memang sudah menyukai musik beraliran keras seperti Megadeth, Metallica, Anthrax, Sepultura, tapi menyukai juga band2 seperti smashing pumpkins, stone temple pilots, nirvana, soundgarden, The Cardigans, Foo Fighters dan lain2.
Setelah itu Stevie sangat dikenal sebagai Additional guitar di banyak band dan Artis, diantaranya adalah Oppie Andarista, Audy, Ari Lasso, Ratu, Samson, Dewa19 dan beberapa band2 yang lain. Selain mondar mandir sebagai additional player Stevie juga beberapa kali ikut dalam project2 rekaman di album Dewa19, Ari Lasso, Ratu, Oppie Andarista, Chrisye dan lain2. Pada saat yang hampir bersamaan ditahun 1999 Stevie ditawarin oleh temannya untuk bergabung di sebuah band Hardcore di Jakarta yang bernama "StepForward" . Tahun 2004 Stevie hengkang dari "StepForward" dan sekarang membentuk band beraliran Death Metal bersama Andyan Gorust (Siksa kubur), Bonie (Tengkorak), Babal (Alexander), Prissa (Zala) yang diberi nama "DeadSquad".
Pada tahun 2001-2002 Stevie yang sebelumnya juga sebagai Additional Player di dewa19 bertemu dengan Andra Ramadhan, saat itu Andra ingin membuat Album solo dan meminta Stevie untuk ikutan dalam project tersebut. Karena jadwal Dewa19 yang sangat padat pada saat itu, project tersebut sempat tertunda. Dan mulai dilanjutkan lagi sekitar tahun 2005 dengan mulai merekam demonya bersama Andra. Tapi proses tersebut masih belum terlalu intents karena masing2 mempunyai kesibukan sendiri dan jadwal tour Dewa19 juga sangat padat.
Pada tahun 2006 Stevie dan Andra bertemu dengan Dedy Lisan di cirebon, saat itu Dedy sebagai jurnalis majalah "HAI" dan sedang meliput dewa19. Pada saat itu Stevie dan Andra sedang mencari vocalis untuk project ini, mereka sempat mendengar dan mendapat rekomendasi dari Ari Lasso kalau Dedy adalah seorang penyanyi yang mempunya karakter yang cocok untuk project tersebut. Kemudian Andra meminta Dedy untuk mengisi contoh suaranya untuk lagu musnah. Karena memang karakter suara Dedy sangat cocok untuk project itu maka Stevie dan Andra yang sudah merasa cocok dengan dedy langsung memberikan demo album mereka ke label rekaman (EMI Music Indonesia). Dan pihak Label langsung setuju dengan konsep dan materi dari demo Album tersebut.
Sabtu, 01 Oktober 2011
PSI 4th Road To Indonesia Open Extreme Championshiop
PSI 4th Road To Indonesia Open eXtreme Championship.
Skateboard and BMX Competition.
Street Flat | High | Long | Bestrick Contest.
Band Performance.
October 02 2011. 9 A.M Till Drop
at Jalan Enim Lapangan Tenis PEMDA
Skateboard and BMX Competition.
Street Flat | High | Long | Bestrick Contest.
Band Performance.
October 02 2011. 9 A.M Till Drop
at Jalan Enim Lapangan Tenis PEMDA
Minggu, 25 September 2011
"WE KEEP METAL ALIVE 2009"
MELODY MAKER LIVE SOLUCITE PRESENTS:
"WE KEEP METAL ALIVE 2009" 4 OKTOBER
BULUNGAN OUT DOOR JAKSEL @ 13.00 WIB
..
WITH: BURGERKILL,DEADSQUAD,NOXA,HARDTOKILL,GELAP,ORACLE,
VENDETTA,INMEMORIAM,NEMESIS,MPD,DOWNFORLIFE,HITOKI RI,REVENGE,
DEMONDAM...NS,INNERSIG,SH
WITH: BURGERKILL,DEADSQUAD,NOXA,HARDTOKILL,GELAP,ORACLE,
VENDETTA,INMEMORIAM,NEMESIS,MPD,DOWNFORLIFE,HITOKI RI,REVENGE,
DEMONDAM...NS,INNERSIG,SH
Senin, 19 September 2011
BAD RELIGION DI JAKARTA ( G.B.K ) 20 SEPTEMBER 2011
TEMPO Interaktif, Jakarta - Band punk asal California, Amerika Serikat, Bad Religion, siap mengguncang Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa, 20 September 2011. Lebih dari 5 ribu penonton diperkirakan akan bergoyang mengikuti irama cadas Greg Graffin dan kawan-kawan.
"Target penonton sudah sampai. Mungkin akan ada 5 ribu lebih penonton yang hadir," tutur Marketing Communication Big Daddy, Arief Ramadhoni, saat dihubungi Tempo, Senin, 19 September 2011.
Menurut Arief, kehadiran Bad Religion di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian gelaran musik yang bertajuk Big Wave Festival. Di hari itu, Bad Religion akan adu cadas dengan dua band yang tampil lebih dulu di festival tersebut, Yellow Card dan Panic At The Disco. "Aliran mereka hampir mirip. Tapi yang paling keras Bad Religion," tegas Arief.
Menurut juru bicara Big Daddy, Muhammad Riffat, konser tiga band di Gelora Bung Karno tersebut akan dimulai dari pukul 19.00 WIB. Masing-masing band kemungkinan akan membawakan lagu sekitar 1,5 jam. "Mereka satu panggung. Yang pertama Yellow Card, kedua Panic At The Disco, dan yang terakhir Bad Religion," ungkap dia.
Saat ini, Riffat melanjutkan, pihak penyelenggara tengah menyelesaikan tahap akhir persiapan konser dari produksi, pencahayaan, hingga tata suara. "Semua hampir selesai," tuturnya.
Menurut Riffat, semua artis yang akan manggung dijadwalkan sudah tiba di Indonesia hari ini. "Tapi, sampai sekarang saya belum dapat berita up-datenya," kata Riffat.
Rencananya, besok pukul 15.00 WIB, promotor Big Daddy akan menggelar siaran pers terkait rencana konser Bad Religion, Yellow Card, dan Panic At The Disco di malam harinya. "Sekaligus untuk pengambilan ID Card buat teman-teman media," ungkap Riffat.
Riffat mengaku tidak tahu bocoran lagu-lagu yang akan dibawakan Bad Religion, Yellow Card, dan Panic At The Disco. Ia mengatakan pihak artis belum memberikan daftar lagu yang akan dimainkan mereka. "Mungkin besok baru bisa dijelaskan pas press conference," ujar dia.
"Target penonton sudah sampai. Mungkin akan ada 5 ribu lebih penonton yang hadir," tutur Marketing Communication Big Daddy, Arief Ramadhoni, saat dihubungi Tempo, Senin, 19 September 2011.
Menurut Arief, kehadiran Bad Religion di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian gelaran musik yang bertajuk Big Wave Festival. Di hari itu, Bad Religion akan adu cadas dengan dua band yang tampil lebih dulu di festival tersebut, Yellow Card dan Panic At The Disco. "Aliran mereka hampir mirip. Tapi yang paling keras Bad Religion," tegas Arief.
Menurut juru bicara Big Daddy, Muhammad Riffat, konser tiga band di Gelora Bung Karno tersebut akan dimulai dari pukul 19.00 WIB. Masing-masing band kemungkinan akan membawakan lagu sekitar 1,5 jam. "Mereka satu panggung. Yang pertama Yellow Card, kedua Panic At The Disco, dan yang terakhir Bad Religion," ungkap dia.
Saat ini, Riffat melanjutkan, pihak penyelenggara tengah menyelesaikan tahap akhir persiapan konser dari produksi, pencahayaan, hingga tata suara. "Semua hampir selesai," tuturnya.
Menurut Riffat, semua artis yang akan manggung dijadwalkan sudah tiba di Indonesia hari ini. "Tapi, sampai sekarang saya belum dapat berita up-datenya," kata Riffat.
Rencananya, besok pukul 15.00 WIB, promotor Big Daddy akan menggelar siaran pers terkait rencana konser Bad Religion, Yellow Card, dan Panic At The Disco di malam harinya. "Sekaligus untuk pengambilan ID Card buat teman-teman media," ungkap Riffat.
Riffat mengaku tidak tahu bocoran lagu-lagu yang akan dibawakan Bad Religion, Yellow Card, dan Panic At The Disco. Ia mengatakan pihak artis belum memberikan daftar lagu yang akan dimainkan mereka. "Mungkin besok baru bisa dijelaskan pas press conference," ujar dia.
Langganan:
Postingan (Atom)